Prakiraan Jangka Pendek

Oleh : Drs. Achmad Zakir AhMG Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik Memprakirakan cuaca tidak mudah, karena cuaca itu sendiri merupakan fungsi ruang dan waktu F (x,y,z,t), karena disamping harus memahami sifat sifat atmosfer atau dinamika atmosfer diperlukan juga pengalaman dan keberanian dalam membuat keputusan suatu prakiraan. Sejak dulu sampai dengan sekarang Operasional Pusat BMG dalam memprakirakan cuaca tidak mempunyai metode baku, metode yang digunakan adalah metode analogi yaitu metode dengan membandingkan atau memperhatikan pola cuaca yang sudah terjadi dengan kondisi cuaca yang sedang terjadi. Namun demikian dasar pertimbangan untuk memprakirakan cuaca adalah dengan memanfatkan model TLAPS (tropical Limited Area Prediction System), Arhpege (prancis) yang diadopsi dari Asutralia dan Pransis , disamping itu membandingkan model meteorology yang diambil dari Eropa, Amerika, Singapore, jepang dlsb Pertanyaan ? , - Metode apa yang digunakan untuk meprakirakan cuaca di 5 (lima wilayah) Jakarta ?, pertanyaan dapat diperluas - Metode apa yang digunakan untuk mengetahui hujan atau tidak, intensitas hujan, dan kapan terjadinya hujan serta berapa lama terjadinya hujan ? Pertanyaan mudah dan sangat sulit dijawab, sampai dengan sekarang bmg belum mempunyai metode prakiraan cuaca pendek, tapi dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki prakirawan, hasil dari prakiraan masih dapat diandalkan Untuk mengetahui perkembangan cuaca yang akan datang beberapa metode/langkah yang sering digunakan adalah dengan memperhatikan dan menginterpretasikan; Pola Tekanan Pola Angin lapisan permukaan, 700 mb dan 500 mb sebagai steering level Gangguan Tropis Posisi ITCZ Gelombang dingin Asia (indeks Surge) Palung tekanan rendah Citra satelit (prakiraan global) Radar (prakiraan dalam skala lebih kecil) kondisi/pola cuaca hari ini tidak dapat digunakan untuk pertimbangan prakiraan 1 atau 2 bulan mendatang, tapi cenderung untuk memprakirakan cuaca 1 – 2 hari mendatang . Dengan memperhatikan langkah 1 s/d 7 diatas, dan dengan bantuan radar kita dapat memprakirakan cuaca di 5 wilayah, dengan asumsi cuaca yang sudah terjadi di 5 wilayah akan terulang kembali 1- 2 hari mendatang tergantung dari kondisi atmosfernya serta pengaruh angin darat dan laut (skala local) PROSES MEMBUAT PRAKIRAAN CUACA HARIAN Mekanisme membuat prakiraan cuaca yang sesuai dengan standar Internasional (WMO, World Meteorological Organization) adalah sebagai berikut : 1. Memperhatikan unsur cuaca 24 jam yang lalu, dan unsur cuaca yang sedang terjadi ( peta synoptik dan upper wind), dimaksudkan untuk memantau apakah ada unsur cuaca yang ekstrem ? 2. Membuat kontur tekanan udara, untuk menmgetahui sumber massa udara yang mendukung pertumbuhan awan 3. Membuat gambar angin (streamline) pada lapisan permukaan hingga pada lapisan 20.000 feet bahkan lebih, untuk memantau pergerkan massa udara apakah massa udara tersebut ikut berinteraksi dengan massa udara pada dearah yang dilalui. 4. Membuat kontur kelembapan dan suhu udara, untuk memantau tingkat kebasahan atmosfer 5. Membuat prakiraan model tekanan, angin, Kelembapan, suhu udara, vortisitas dan curah hujan 6. Memperhatikan ada atau tidaknya badai tropis yang tumbuh di dekat perairan Indonesia. 7. Memantau Satelit awan dan radar awan atau hujan, untuk memantau distribusi awan dan hujan 8. Memprakirakan cuaca Nowcasting, 1- 3 hari, dan 1 minggu kedepan